Jumat, 26 September 2008

Nasib RDS (ikut keputusan politik)

Rekan investor (khususnya pemegang RDS) , berikut ini adalah jawaban atas sebuah pertanyaan sebagaimana subyek tersebut diatas.
1. Sebagaimana diketahui bersama, beberapa tahun yang lalu, indonesia sudah sepakat ikut dalam percaturan pasar global, kalau tidak salah ada kesepakatan sebelum penandatangan Seattle (zaman P.harto), kemudian berlanjut dimana dan terakhir di ratifikasi di Doha , Qatar. Secara ekonomi makro, nasib Indonesia masuk dalam percaturan pasar dunia dan tidak bisa menutup diri / membatasi keluar masuknya uang yang beredar didunia (termasuk dan dari hedge fund), disamping itu pemerintah RI juga menganut pasar bebas. Saya kira kita semua sepaham bahwa Amerika adalah pasar yang sangat besar bagi Indonesia, khususnya bagi barang produksi yang masih banyak mempergunakan tenaga kerja al garment, textiel, meubel dlsb. Dan RDS menurut saya akan dipengaruhi oleh para manager investasi yang menyusun komposisi RDS tsb. Tapi utk RDS di Indonesia rasanya komposisi saham emiten yang produk nya disebut diatas tidak terlalu menonjol, berarti komponen RDS nya juga tidak mencakup saham emiten dari produk itu.
2. Dihitung dari ini, diyakini tidak ada satu analis yang bisa memperkirakan kapan terjadi "bullish" , karena tadi malam tgl 24 september 08 (WIB) saya masih mengikuti live di bloomberg yang dihadiri Ben Bernanke (The fed) , Secretary of Treasury / Finance Minister Paulson, dan para anggota congres yang masih berbeda pendapat tentang model dan cara penyelamatan perusahaan2 keuangan kelas dunia. Morgan memang dibantu penyelamatannya oleh Warren Buffet setelah melalui berbagai alternatif termasuk lembaga keuangan dari ASIA. Merrill Lynch oleh BOA, tapi Freddy & fannie, AIG masih membuka peluang debat dalam resque plan ini. Sedang di Inggris HBOS (Halifax Bank of Scotland terbantu dengan model akuisisi dan sinergi yang sangat cantik oleh Lloyd Plc.
3. Sinyal yang dapat memperkuat IHSG, sebenarnya sangat erat hubungannya dengan ekonomi makro, (terutama saat sekarang). Pertama sejauh mana pemerintah RI mersedia mengendorkan likuiditas yang sekarang sedang diberlakukan (mrt saya skr ini Pem RI sedang melakukan tight money policy) karena inflasi yang sudah tinggi, berarti uang beredar terbatas, maksudnya agar pemilik dana tidak masuk dalam ranah consumerism. Kedua bagaimana penyelesaian masalah keuangan GLOBAL di Amerika dan Eropah bisa segera teratasi, sehingga uang mereka bisa terbang lagi ke pasar BEI karena sebenarnya kondisi politik cukup baik dan didukung dengan index korupsi yang membaik. Kalau di Indonesia, pendekar ekonomi (Menko Ekuin/Menkeu, BI, Meneg BUMN) sudah mengambil langkah yang sangat bagus menurut ekonomi makro, dan secara regional Asian Development Bank juga sudah menghimbau agar pemerintah dan Bank sentral agar lebih kompak menghadapi hal terburuk yang sangat mungkin terjadi dari sebuah keputusan politik di Amerika. Karena like or dislike, "RESCUE PLAN" yang akan diambil ditetapkan secar politis.
4. Tambahan, malam ini saya berharap Amerika mengambil solusi strategic, karena kebijakan (KEPUTUSAN POLITIK) yang akan diambil akan membawa pengaruh pada pasar BEI. Cukup menarik di Bloomberg malam ini karena banyak akademisi, Lawyer dan ketua asosiasi home builders ikut berbicara, hal ini membuktikan bahwa keprihatinan sdh dirasakan benar di semua lini sehingga senate "LAWMAKERS" sudah diundang (mungkin untuk membantu merancang undang2 penyelamatan), .
Kira-kira demikian, dan saran saya bagi pemilik RD atau saham, jangan melakukan cut loss, karena tidak ada seorangpun yang akan mengganti kerugian anda, cukup kiranya ikut mengencangkan ikat pinggang sejenak dari pada pinggangnya hilang.
Saya percaya , PASAR ADALAH SEBUAH AKSI DAN REAKSI, kalau malam ini (wib) keputusan politik yang akan diambil pem AS bersifat positif , maka besok pagi pasar akan bergerak postitif .

Tidak ada komentar: