Tulisan ini merupakan sharing agar rekan2 investor Bursa Effek indonesia memperoleh informasi (SI) baru yang bisa dikonfirmasi (SI) . Salah satu pedoman sebagai trader,
Trader wajib membeli saham diharga rendah ketika memiliki saham yang sama yang di beli dengan harga tinggi, agar memperoleh keuntungan pada kesempatan pertama.
Memang filosophinya berbeda dengan JL Livermore karena dia hidup dimasa yang berbeda kalau tidak salah lahir Lahir tahun 1970 an dan tahun 1930 an dia sudah mempunya capital sekitar US $ 100 Mio. Tetapi mungkin ada satu kekecewaan dalam hidupnya sehingga dia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di umur nya yg ke 63 pada tahun 1940. dan rasanya banyak perbedaan2 dengan kami yang ada disini.
Yang spectakuler dalam karirnya JL Livermore selalu melakukan cut loss pada saat harga saham turun. Dari pandangan saya dia berani melakukan demikian karena memiliki jiwa gambler . Dan menariknya pada tahun 1930 an (umurnya +/- 53 an) sudah bisa mengumpulkan US $ 100 Mio. memang fenomenal sekali.
Yah pada tahun itu nilai US $ 100 Mio kan bisa untuk membeli negara. Tetapi mengapa dia bunuh diri, hal itu yang tidak pernah terungkap, saya khawatir karena dia tidak pernah menghitung kerugian rata2 nya. Dan sebagai trader yang hobby cut loss mungkin dia merasa bersalah pada investor yang dirugikan karena tidak pernah menghitung kerugian rata2 yang sudah dilakukan, sehingga mengambil jalan suicide.
Kira2 itulah pandangan saya .
salam.
RH