Jumat, 30 Mei 2008

Trading saham 3 - Cut loss

Tulisan ini merupakan sharing agar rekan2 investor Bursa Effek indonesia memperoleh informasi (SI) baru yang bisa dikonfirmasi (SI) . Salah satu pedoman sebagai trader,
Trader wajib membeli saham diharga rendah ketika memiliki saham yang sama yang di beli dengan harga tinggi, agar memperoleh keuntungan pada kesempatan pertama.
Memang filosophinya berbeda dengan JL Livermore karena dia hidup dimasa yang berbeda kalau tidak salah lahir Lahir tahun 1970 an dan tahun 1930 an dia sudah mempunya capital sekitar US $ 100 Mio. Tetapi mungkin ada satu kekecewaan dalam hidupnya sehingga dia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di umur nya yg ke 63 pada tahun 1940. dan rasanya banyak perbedaan2 dengan kami yang ada disini.
Yang spectakuler dalam karirnya JL Livermore selalu melakukan cut loss pada saat harga saham turun. Dari pandangan saya dia berani melakukan demikian karena memiliki jiwa gambler . Dan menariknya pada tahun 1930 an (umurnya +/- 53 an) sudah bisa mengumpulkan US $ 100 Mio. memang fenomenal sekali.
Yah pada tahun itu nilai US $ 100 Mio kan bisa untuk membeli negara. Tetapi mengapa dia bunuh diri, hal itu yang tidak pernah terungkap, saya khawatir karena dia tidak pernah menghitung kerugian rata2 nya. Dan sebagai trader yang hobby cut loss mungkin dia merasa bersalah pada investor yang dirugikan karena tidak pernah menghitung kerugian rata2 yang sudah dilakukan, sehingga mengambil jalan suicide.
Kira2 itulah pandangan saya .
salam.
RH

Trading saham 2 - Cash Management

CASH MANAGEMENT
Cash management adalah sebuah ilmu tata kelola keuangan tunai yang tidak ada di di silabus / > kurikulum pada saat kita belajar di sekolah/ kuliah
Penerapan pada trading saham. tentunya didasarkan pada urutan kegiatan sebelum kita melakukan trading, al :
1. SI-SI-SA-DIS (Informasi, konfirmasi atas informasi, Sabar, Disiplin)
2. Tehnis.
3. Kemampuan permodalan (misalnya 50 juta).
4. Info lain2 sebagai bahan pertimbangan ditambah , cash flow projection berdasrkan 50 juta yang kita persiapkan.
5. Sampailah kita pada keputusan untuk belanja dengan memakai 50 juta yang diatas.
6. Lupakan yang 50% nya ( 25 juta) jangan dipakai.
7. Dari 25 juta yang dibelanjakan jangan dibelikan barang yang sama (pilih minimal 3 saham berdasarkan. prioritas ( misalnya saham 1 - 12 juta, saham 2 – 8 juta , saham ke 3- 5 juta) . Saham yang diprioritaskan jangan dalam 1 sektor, karena pada saat sektor tsb jatuh ke3 saham jatuh semua.
8. Saham tidak pernah naik terus , selalu ada koreksi , (pada saat pasar mengalami koreksi kita masih punya 25 juta yang kita lupakan tadi) .
9. 25 Juta yang kita lupakan tadi kita pakai sekarang dengan prioritas juga.
10. Saham mana (dari 3 saham yang dibeli berdasarkan prioritas) , yang akan segera dapat memperoleh profit tertinggi ?
11. Setelah butir 10 ditetapkan, maka kita beli pada saat weakness, dan BERTAHAP. dst-dst-dst .
12. Kira2 demikian cash management dilakukan , tetapi masih ada satu lagi yg sangat penting diketahui yakni monev (monitoring dan evaluation) . Pada monev diperlukan model pembukuan saya lampirkan contohnya (dibuat dg program smartsuites)

Trading saham 1